Sunday, August 21, 2011

Minggu 2: 20-21 Agustus 2011

10 Orang Arsenal Dibungkam Pemain Pengganti Liverpool
Tjatur Wiharyo | Sabtu, 20 Agustus 2011 | 20:46 WIB

AFP
Striker Liverpool, Luis Suarez (dua dari kanan) bersama rekannya Raul meireles merayakan golnya ke gawang Arsenal dalam lanjutan Premier League, Sabtu (20/8/2011). Sementara kiper Arsenal, Wojciech Scezney, berjalan lesu. Liverpool menang 2-0 pada pertandingan ini.

LONDON, KOMPAS.com - Bermain dengan sepuluh orang sejak menit ke-70, Arsenal kalah 0-2 dari Liverpool pada duel Premier League, di Emirates, Sabtu (20/8/2011). Semua gol itu terjadi berkat kerja sama Raul Meireles dan Luis Suarez, yang baru bermain pada menit ke-71.

Gol pertama Liverpool merupakan gol bunuh diri gelandang Aaron Ramsey pada menit ke-78. Gol bermula dari usaha bek Ignasi Miguel membuang bola di dalam kotak penalti sendiri. Namun, bola mengenai Ramsey dan memantul masuk gawang Wojciech Szczesny.

Gol kedua diciptakan Luis Suarez pada masa injury time. Dari tengah kotak penalti, Suarez meneruskan bola kiriman Meireles masuk gawang tuan rumah.

Arsenal mengambil inisiatif serangan dan cukup mampu menekan tim tamu. Namun, Liverpool berhasil mencegah Arsenal menciptakan ruang tembak dan peluang berarti.

Sekitar menit kesepuluh, Liverpool mulai berhasil mengatasi tekanan Arsenal dan menciptakan tekanan. Mereka semakin diuntungkan, oleh cederanya bek Arsenal, Laurent Koscielnya, yang harus ditarik dan digantikan bek berusia 18 tahun, Ignasi Miquel, pada menit ke-16.

Pergantian pemain mengganggu irama permainan Arsenal. Liverpool mencoba memanfaatkan situasi itu dengan menambah daya gedor.

Hasilnya, nyaris tanpa mendapat masalah berarti, Liverpool mampu membangun dua serangan yang berujung eksekusi dari Andy Carroll dan Jordan Henderson pada menit ke-20 dan ke-23. Meski kedua eksekusi itu akurat, Wojciech Szczesny masih mampu mengantisipasinya.

Liverpool belum menciptakan ancaman berarti lainnya, ketika Arsenal membalas melalui tembakan Emmanuel Frimpong pada menit ke-31, yang bisa dimentahkan kiper Pepe Reina.

Meski gagal, setelah tembakan Frimpong itu, Arsenal mengalami perbaikan penampilan dan kembali menekan Liverpool. Meski nyaris tak terancam,. Arsenal gagal menciptakan peluang berarti sampai turun minum, kecuali eksekusi Samir Nasri, yang meleset dari sasaran pada menit ke-35.

Arsenal memperbaiki penguasaan bola di babak kedua. Namun, mereka tetap kesulitan menembus pertahanan Liverpool dan menciptakan peluang berarti.

Sementara masalah tersebut belum teratasi, Arsenal malah kehilangan gelandang Emmanuel Frimpong pada menit ke-70. Frimpong menerima kartu kuning kedua, akibat melanggar Lucas.

Meski kalah jumlah, Arsenal tak bermain defensif. Liverpool pun tak tampak mengalami kesulitan menekan dan berhasil unggul berkat kerja sama Raul Meireles dan Luis Suarez yang berujung gol bunuh diri Ramsey.

Arsenal kemudian mengambil risiko dengan terus menyerang, dengan mengabaikan lini belakang. Liverpool berhasil memanfaatkan situasi ini dengan melakukan sebuah serangan cepat, yang berujung gol Suarez.

Selama 90 menit, Arsenal menguasai bola sebanyak 50 persen dan melepaskan tiga tembakan akurat dari sebelas usaha. Adapun Liverpool menciptakan lima peluang emas dari 12 percobaan.

Susunan pemain:
Arsenal:
Wojciech Szczesny; Thomas Vermaelen, Laurent Koscielny (Ignasi Miquel 16), Bacary Sagna, Carl Jenkinson; Emmanuel Frimpong, Aaron Ramsey, Andrei Arshavin, Theo Walcott (Nicklas Bendtner 80); Robin van Persie, Samir Nasri (Henri Lansbury 72)

Liverpool: Pepe Reina; Daniel Agger, Jamie Carragher, Jose Enrique, Martin Kelly; Charlie Adam, Lucas, Jordan Henderson, Stewart Downing, Dirk Kuyt (Raul Meireles 71); Andrew Carroll (Luis Suarez 71)

Wasit: Martin Atkinson

Pidato Villas-Boas Bangkitkan Chelsea
Tjatur Wiharyo | Minggu, 21 Agustus 2011 | 03:08 WIB

AFP
Penyerang Chelsea, Florent Malouda (kiri), membobol gawang West Bromwich Albion. Gol ini memastikan kemenangan Chelsea 2-1 pada lanjutan Premier League, Sabtu atau Minggu (21/8/2011) dini hari WIB.

LONDON, KOMPAS.com - Tertinggal 0-1 sampai akhir babak pertama dari West Bromwich Albion, Chelsea mengakhiri duel dengan kemenangan 2-1, Sabtu (20/8/2011). Menurut gelandang Florent Malouda, itu berkat pidato Manajer Andre Villas-Boas saat turun minum.

<a href='http://ads3.kompasads.com/new/www/delivery/ck.php?n=a7a64d11&amp;cb=INSERT_RANDOM_NUMBER_HERE' target='_blank'><img src='http://ads3.kompasads.com/new/www/delivery/avw.php?zoneid=1087&amp;cb=INSERT_RANDOM_NUMBER_HERE&amp;n=a7a64d11' border='0' alt='' /></a>

"Bos bertanya apakah kami ingin menunjukkan kepada tim lain bahwa kami adalah penantang gelar juara. Apakah kami siap berubah? Itu adalah pesan sederhana. Kami harus mengambil risiko dan bermain dengan menunjukkan karakter lebih baik," ujar Malouda, yang bermain sebagai pengganti Salomon Kalou pada menit ke-35.

"Aku pikir, kami telah mengubah sesuatu di babak pertama. Manajer memainkanku dan aku berusaha melakukan perubahan dengan lebih sering melepas umpan silang. Manajer melakukan sejumlah pergantian pemain. Kami senang itu berhasil."

"Ini bukan hal baru dan aku pikir ini akan bertahan sampai akhir musim. Ada banyak kompetisi dalam skuad ini. Setiap orang berada di bawah tekanan," tuturnya.

Chelsea tertinggal akibat gol Shane Long pada menit keempat dan menang berkat gol Nicolas Anelka (53) dan Malouda (83). Ini adalah kemenangan pertama Chelsea dalam dua laga pertama Premier League 2011-2012. Sebelumnya, mereka bermain imbang 0-0 dengan Stoke City.

Anelka-Malouda Menangkan Chelsea
Wirawan Kusuma | Hery Prasetyo | Minggu, 21 Agustus 2011 | 01:27 WIB

AFP
Penyerang Chelsea, Florent Malouda (kiri), membobol gawang West Bromwich Albion. Gol ini memastikan kemenangan Chelsea 2-1 pada lanjutan Premier League, Sabtu atau Minggu (21/8/2011) dini hari WIB.

LONDON, KOMPAS.com - Berkat gol yang dicetak oleh Nicolas Anelka dan Florent Malouda di babak kedua, Chelsea akhirnya memetik kemenangan perdananya di Premier League. Menghadapi West Brom Albion (WBA) di Stamford Bridge, Sabtu atau Minggu (21/8/2011) dini hari WIB, Chelsea menang tipis 2-1.


Dengan hasil ini, Chelsea merangsek naik ke posisi tiga dengan empat poin. Sementara WBA terpaku di posisi ke-19 dengan nilai nol.

West Brom sebenarnya mampu mengejutkan Chelsea dengan unggul terlebih dulu pada menit ke-4. Kesalahan Alex dalam membuang bola berhasil dimanfaatkan oleh Shane Long. Long yang berhasil menusuk ke dalam kotak penalti menembak bola ke sudut kanan gawang Chelsea tanpa bisa dihentikan oleh kiper Henrique Hilario.

West Brom hampir saja menggandakan kedudukan. Tendangan Paul Schaner dari sisi kiri kotak penalti Chelsea membuat bola mengarah tepat ke gawang. Beruntung, Hilario masih bisa menyelamatkan gawangnya dan hanya terkena tendangan sudut bagi tim tamu.

Chelsea sendiri tampak kesulitan dalam menembus pertahanan WBA. Permainan disiplin para pemain WBA membuat armada Andre Villas-Boas terlihat frustasi dalam mencari celah untuk mengancam gawang tim tamu yang dikawal Ben Foster.

Melihat penampilan anak asuhnya yang tak berkembang, Villas-Boas mencoba mengganti strategi. Ia kemudian memasukkan Florent Malouda untuk menggantikan Salomon Kalou di menit ke-35.

Saat pertandingan berjalan 41 menit, Chelsea baru bisa mencetak peluang pertamanya. Tendangan kaki kiri Ashley Cole dari luar kotak penalti sebenarnya sudah mengarah tepat ke arah gawang. Sayang, Foster masih mampu menghalau bola.

Di masa injury time, giliran Nicolas Anelka yang mengancam lewat tandukannya. Tapi lagi-lagi Foster mengagalkannya dan babak pertama berakhir dengan keunggulan WBA 1-0.

Chelsea akhirnya mampu menyamakan kedudukan di menit ke-53. Anelka yang berhasil mengelabuhi beberapa pemain WBA berhasil melepaskan tendangan. Bola yang sempat mengenai kaki Jonas Olsson akhirnya menerobos masuk ke sudut kanan gawang Foster.

Chelsea makin bersemangat. Mereka beberapa kali mengancam gawang WBA lewat Anelka dan Malouda. Namun, peluang tersebut masih bisa dimentahkan oleh Foster dan Reid yang berada dalam posisi yang tepat untuk memblok bola.

WBA mencoba membalas lewat aksi Somen Tchoyi pada menit ke-62. Beruntung bagi Chelsea, bola hasil tendangan Tchoyi masih bisa dimentahkan oleh Hilario.

Di menit ke-81, Anelka punya peluang emas untuk mencetak gol keduanya. Menerima umpan terobosan dari lini belakang, Anelka berhasil lolos sendirian. Namun sayang, akibat terburu-buru, tendangan Anelka kurang akurat.

Chelsea akhirnya berbalik unggul di menit ke-83. Setelah berhasil melewati dua pemain WBA, Bosingwa melepaskan umpan silang yang langsung disambar oleh Malouda dengan kaki kirinya. Foster yang berusaha menutup ruang, gagal menghalau bola masuk ke gawangnya.

WBA hampir saja menyamakan kedudukan lima menit berselang. Bola hasil umpan Reid menghampiri Peter Odemwingie yang berdiri bebas di dalam kotak penalti. Sayang, tendangan Odemwingie masih lemah dan dengan mudah ditangkap oleh Hilario. Chelsea pun menang 2-1.

Susunan pemain:

Chelsea
: Henrique Hilario, John Terry, Alex (Brasnilav Ivanovic 66), Ashley Cole, Jose Bosingwa, John Mikel Obi, Frank Lampard, Ramires, Salomon Kalou (Florent Malouda 35), Fernando Torres (Didier Drogba 60), Nicolas Anelka

West Brom: Ben Foster, Jonas Olsson, Gabriel Tamas, Nicky Shorey, Steven Reid, Youssuf Mulumbu (Graham Dorrans 87), Paul Scharner, James Morrison, Chris Brunt, Shane Long, Somen Tchoyi (Peter Ademwingie 75)

Pemain Baru Liverpool Bikin Arsenal Tak Berdaya
Jonathan Pandapotan | Hery Prasetyo | Minggu, 21 Agustus 2011 | 00:49 WIB

AFP
Manajer Liverpool Kenny Dalglish.

LIVERPOOL, KOMPAS.com - Manajer Liverpool, Kenny Dalglish, memuji pemain-pemain barunya seusai menekuk Arsenal 2-0 di Stadion Emirates, Sabtu (20/8/2011). Menurutnya, keempat pemain barunya tampil sangat mengesankan dan ini membuat "The Gunners" tak berdaya.


Sama seperti pekan lalu, Dalglish kembali memberi kesempatan kepada para pemain baru seperti Jose Enrique, Charlie Adam, Jordan Henderson, dan Stewart Downing, untuk bermain sebagai starter. Keempatnya tampil cukup impresif. Enrique bahkan terpilih sebagai Man of the Match karena sukses mematikan Theo Walcott.

"Kami tahu kemampuan pemain kami. Dan, kami baru mulai melatih mereka untuk bermain seperti itu. Saya pikir, Anda telah melihat perbedaan dalam waktu sepekan dan mereka sangat mengesankan," puji Dalglish.

"Mereka (pemain baru) kehilangan kontrol di laga pertama pekan lalu. Namun, mereka tahu nilai sepak bola dari klub ini dan alasan datang ke sini. Jika ini adalah indikasi seberapa cepat mereka telah beradaptasi, maka kami memiliki banyak hal yang bisa diharapkan di masa depan," tutur Dalglish.

Mengenai hasil pertandingan itu sendiri, Dalglish mengatakan, "Jelas, kami sangat senang. Semua orang tahu, ini adalah tempat yang sangat sulit untuk meraih kemenangan. Saya pikir, ini adalah pertandingan sepak bola yang fantastis. Kami sangat senang telah memenangkan laga ini. Kami layak mendapatkannya," pungkasnya.

Kemenangan ini mengangkat "The Reds" ke posisi dua klasemen sementara Premier League dengan koleksi empat poin. (SKY)

Wenger: Saya Selalu Tertekan
Wirawan Kusuma | Hery Prasetyo | Sabtu, 20 Agustus 2011 | 23:45 WIB

AFP
Manajer Arsenal, Arsene Wenger (kanan), tampak kecewa dan tertekan saat timnya dikalahkan Liverpool 0-2 pada laga lanjutan Premier League, Sabtu (20/8/2011).

LONDON, KOMPAS.com - Manajer Arsenal, Arsene Wenger, tak mau gusar setelah timnya kalah 0-2 dari Liverpool di laga lanjutan premier League, Sabtu (20/8/2011).

Arsenal mengalami kekalahan pertama mereka di kandang atas Liverpool sejak tahun 2000. Kekalahan ini diakibatkan oleh gol bunuh diri Aaron Ramsey pada menit ke-78 dan gol Luiz Suarez pada masa injury time.

"Saya selalu merasa di bawah tekanan. Tak ada peluang buat saya untuk akan lari dari ini. Saya sudah menjawab pertanyaan itu kemarin. Saya akan terus memberikan yang terbaik bagi klub ini," ujar Wenger.

"Setiap kekalahan menjadi sebuah kerusakan atau sebuah gempa bumi dalam pekerjaan ini. Kami sangat kecewa kalah hari ini. Saya merasa hasil ini sangat menyakitkan bagi kami. Penentu dari kekalahan ini adalah sebuah kartu merah dan gol yang berbau offside," lanjutnya.

Ia menambahkan, "Untuk kami, yang terpenting sekarang adalah menaikkan mental para pemain. Pertandingan hari Rabu (melawan Udinese di kualifikasi Liga Champions) sangat besar dan penting untuk kami. Setelah itu kami akan menghadapi Manchester United."


Wenger sendiri menilai timnya memang layak kalah mengingat banyaknya pemain pilar mereka yang absen dalam laga ini. "Ada sekitar delapan pemain kami yang absen dan kami masih bisa bermain dengan baik. Jadi, tak semuanya merupakan malapetaka atau kesuraman," katanya. (GL)


Carragher Gembira dengan Kemenangan Pertama dalam 11 Tahun
Viriya Paramita | Aloysius Gonsaga | Sabtu, 20 Agustus 2011 | 23:19 WIB

AFP
Bek Liverpool, Jamie Carragher.

KOMPAS.com - Bek Liverpool, Jamie Carragher, menunjukkan kegembiraannya setelah berhasil membantu timnya menundukkan Arsenal di Emirates Stadium dengan skor 2-0. Hal itu juga didukung oleh fakta bahwa "The Reds" tak pernah bisa memenangkan pertandingan tandang melawan Arsenal dalam jangka waktu 11 tahun terakhir.


Pada pertandingan tersebut, lini depan Liverpool sempat menemui jalan buntu di babak pertama berkat penampilan gemilang dari bek tangguh Arsenal, Thomas Vermaelen. Sebuah gol bunuh diri dari Aaron Ramsey akhirnya memecah kebuntuan yang ada dan kemudian ditutup dengan gol Luis Suarez memanfaatkan umpan mendatar Raul Meireles.

Hasil ini menjadi cukup bersejarah karena merupakan kemenangan tandang pertama Liverpool saat berhadapan dengan Arsenal dalam 11 tahun terakhir. Terakhir kali, Liverpool berhasil menang 1-0 melawan Arsenal di Highbury melalui gol Titi Camara pada 13 Februari 2000.

Carragher setuju bahwa puasa kemenangan di kandang Arsenal selama bertahun-tahun lamanya membuat hasil pertandingan kali ini menjadi lebih manis rasanya. Ia mengatakan, "Aku rasa itu benar. Aku sadar akan fakta itu. Aku rasa itu 10 atau 11 tahun lalu sejak kami bisa menang di sini dan aku rasa itu termasuk dengan Highbury (stadion lama Arsenal) juga."

"Itu karena mereka telah menjadi kekuatan luar biasa dalam waktu lama. Ini adalah tempat yang sulit untuk didatangi, tapi aku rasa kami pantas mendapatkannya hari ini. Secara adil, mereka memiliki banyak pemain cedera dan juga beberapa pemain lainnya mengalami masalah yang sama dalam pertandingan yang berlangsung, jadi itu sangat sulit bagi mereka. Kami ingin mengambil keuntungan dari hal tersebut," ujar bek asal Inggris tersebut.

Selain itu, Carragher juga memuji performa Vermaelen yang menurutnya luar biasa. "Aku rasa Vermaelen sungguh luar biasa bagi mereka dan jika hasil akhirnya adalah 0-0 maka dia akan mendapat penghargaan sebagai pemain terbaik dalam pertandingan. Tanpa dirinya, aku rasa kami seharusnya bisa mencetak satu atau dua gol di babak pertama," ujarnya.


Dalglish Jelaskan Alasan Cadangkan Suarez
Viriya Paramita | Aloysius Gonsaga | Sabtu, 20 Agustus 2011 | 22:55 WIB

AFP
Striker Liverpool, Luis Suarez (kanan), bersama Dirk Kuyt.

KOMPAS.com - Pelatih Liverpool, Kenny Dalglish, menjelaskan alasan dibalik keputusan meletakkan striker Luis Suarez di bangku cadangan. Menurutnya, Suarez butuh beristirahat untuk kembali ke performa terbaiknya bersama Liverpool. Hal ini jelas bertolak belakang dengan keputusan Dalglish minggu lalu saat menurunkan Suarez sebagai Starting XI ketika melawan Sunderland.


"Minggu lalu mungkin saya sedikit bersikap romantis dengan Luis. Itu tidak adil baginya, dia baru saja kembali (dari liburan) dan berada dalam performa yang tinggi dan tajam dalam sesi latihan. Oleh karena itu saya memberinya kesempatan turun di pertandingan," ujar Dalglish.

"Mungkin minggu lalu itu adalah keputusan yang salah. Dia bisa mencetak gol dan tetap bermain baik tapi dia tak memiliki energi yang biasa ia miliki. Mungkin kami menurunkannya sedikit terlalu cepat."

Hal itu lah yang mendorong Dalglish untuk memberi waktu istirahat lebih bagi Suarez. Lain halnya dengan Suarez, gelandang asal Portugal Raul Meireles harus dicadangkan karena belum benar-benar bugar setelah sembuh dari cedera yang membelitnya sepanjang sesi pra-musim lalu.

"Kami harus menangani keadaan yang Luis hadapi sama dengan para pemain lainnya. Ada empat atau lima pemain lain yang kami turunkan untuk pertama kali (musim ini). Raul Meireles melewati sesi pra-musim yang sulit akibat cedera jadi kami harus memperhatikannya seperti halnya dengan Luis," pungkas Dalglish.

Pada pertandingan melawan Arsenal, Sabtu (20/8/2011) malam, Suarez berhasil mencetak satu gol berkat umpan matang Meireles. Satu gol lainnya dicetak oleh pemain Arsenal sendiri, Aaron Ramsey setelah bola yang ingin dibuang bek tengah Miguel malah terpantul ke dadanya. Liverpool pun menang dengan skor 2-0.

Sikat Blackburn, Villa Pimpin Klasemen
Wirawan Kusuma | Hery Prasetyo | Sabtu, 20 Agustus 2011 | 22:54 WIB

AFP
Striker Aston Villa, Darren Bent, meluapkan kegembiraannya setelah menjebol gawang Blackburn Rovers dalam lanjutan Premier League, Sabtu (20/8/2011). Villa akhirnya menang 3-1.

BIRMINGHAM, KOMPAS.com - Aston Villa berhasil merangsek ke puncak klasemen sementara Premier League setelah menang telak 3-1 atas Blackburn Rovers, Sabtu (20/8/2011).


Nilai Villa sebenarnya sama dengan Liverpool dan Newcastle (4 poin). Namun, mereka berhak berada di atas karena unggul selisih gol. Posisi Villa ini masih bisa digeser oleh Manchester United dan Manchester City yang baru akan bermain besok, Minggu (21/8/2011).

Villa mencetak gol pertamanya di menit ke-12. Menerima umpan Darren Bent, Gabriel Agbonlahor menceploskan bola ke sudut kanan atas gawang Blackburn dengan kaki kanannya.

Tak puas dengan satu gol, Villa terus mengancam untuk mencetak gol kedua. Sayang, peluang dari Bent dan Agbonlahor di menit ke-21 masih bisa diselamatkan oleh kiper Paul Robinson.

Empat menit kemudian, tuan rumah akhirnya mampu menambah keunggulan. Kali ini Agbonlahor yang menjadi kreator setelah memberikan umpan kepada Emile Heskey yang kemudian menundukkan Robinson dengan kaki kanannya.

Blackburn coba langsung membalas. Sayang, peluang dari David Dunn di menit ke-30 masih bisa diselamatkan oleh kiper tuan rumah, Shay Given.

Tim tamu baru bisa memperkecil kedudukan di menit ke-52 lewat aksi Morten Gamst Pedersen. Menerima umpan silang dari David Hoilett, Pedersen langsung menyambar bola dengan tandukan.

Namun, Villa kembali memperlebar jarak pada menit ke-67. Kurang sempurnanya Grant Hanley dalam mengantisipasi bola berbuah blunder. Bola pun jatuh ke kaki Bent yang tanpa ampun menjebol gawang Robinson dengan kaki kirinya.

Meski mampu menekan pertahanan Villa, Blackburn tak mampu mencetak gol untuk memperkecil kekalahan. Kedudukan 3-1 bertahan hingga akhir pertandingan.

Susunan pemain: Villa: Shay Given, Richard Dunne, James Collins, Stephen Warnock, Luke Young (Ciaran Clark 56), Fabian Delph, Stiliyan Petrov, Gabriel Agbonlahor (Marc Albrighton 45), Charles N'Zogbia, Darren Bent, Emile Heskey (Barry Bannan 66)

Blackburn: Paul Robinson, Ryan Nelsen, Grant Hanley, Martin Olsson, Míchel Salgado, David Dunn, Steven Nzonzi, David Hoilett, Morten Gamst Pedersen (Radosav Petrovic 75), Jason Roberts (Mauro Formica 75), David Goodwillie

Villas-Boas Puji Ketangguhan Mental Obi Mikel
Viriya Paramita | Aloysius Gonsaga | Sabtu, 20 Agustus 2011 | 22:48 WIB

skysports
Gelandang Chelsea, John Obi Mikel.

KOMPAS.com - Pelatih Chelsea, Andre Villas-Boas, memuji ketangguhan mental John Obi Mikel yang tetap bisa menjaga fokus dan bermain gemilang saat melawan Stoke, walau ayahnya sedang diculik dan tidak jelas keadaannya hingga saat ini.


Ayah Mikel diketahui telah diculik seusai pulang kerja sejak Jumat (12/8/2011) lalu. Beberapa hari setelahnya, muncul kabar bahwa para penculik tersebut meminta sejumlah uang tebusan untuk mengembalikan sang ayah ke pihak keluarga. Walau sedang dirundung masalah pelik, Mikel memutuskan untuk tetap bermain membela Chelsea melawan Stoke pada Minggu (14/8/2011). Ia melakukan hal itu karena tak ingin mengecewakan ibunya.

Villas-Boas pun mengatakan bahwa ia memutuskan untuk tetap menurunkan Mikel karena sang gelandang mengatakan siap untuk turun ke lapangan. "Saya tak akan mengungkapkan apa yang saya katakan padanya, itu adalah situasi yang sensitif dan cukup membuat trauma," ujar mantan pelatih Porto tersebut.

"Saya hanya akan percaya dengan kata-kata yang diucapkan pemain saya, dan untuk pertandingan melawan Stoke, Mikel merasa siap untuk bermain. Semoga dia bisa menyelesaikan masalah ini secepat mungkin - itu lah yang kami harapkan."

Keputusan untuk memainkan sang pemain, dibuat Villas-Boas murni berdasarkan ketangguhan dan kesiapan dari Mikel. Menurutnya, Mikel berhasil memisahkan persoalan pribadi dengan pekerjaan di lapangan sehingga bisa tampil secara profesional.

"Orang-orang melewati kekecewaan besar dan hal-hal pribadi dalam hidupnya dan masih mampu untuk bermain karena mereka merasa baik di lapangan untuk menghindari hal-hal yang berlalu di kehidupan pribadinya serta mereka bisa fokus pada hal-hal lainnya yang berbeda."

"Mikel telah membuat dirinya sendiri siap dalam sesi latihan dan seleksi tim, jadi saya akan hanya memutuskannya seperti itu. Tapi dia bermain bagus saat berhadapan dengan Stoke, seperti para pemain lainnya."

"Para pemain bisa saja bereaksi berbeda akan hal itu. Beberapa pemain ingin langsung kembali ke keluarganya saat itu. Sementara yang lainnya lebih memilih seperti ini dan menjalani hidup dari hari ke hari, bukan karena mereka pikir jarak terlalu jauh memisahkan dari tempat kejadian, tapi itu adalah pilihan mereka."

Kemenangan Jadi Bukti Ketangguhan Liverpool
Viriya Paramita | Aloysius Gonsaga | Sabtu, 20 Agustus 2011 | 22:45 WIB

AFP
Manajer Liverpool Kenny Dalglish.

KOMPAS.com - Pelatih Liverpool, Kenny Dalglish, mengatakan bahwa kemenangan 2-0 atas Arsenal menjadi bukti ketangguhan pasukannya dalam mengarungi kompetisi yang ada musim ini. Ia juga memuji performa dua pemain pengganti yang dimasukan pada 20 menit akhir pertandingan dan berhasil membawa tim menuju kemenangan.

<a href='http://ads3.kompasads.com/new/www/delivery/ck.php?n=a7a64d11&amp;cb=INSERT_RANDOM_NUMBER_HERE' target='_blank'><img src='http://ads3.kompasads.com/new/www/delivery/avw.php?zoneid=1087&amp;cb=INSERT_RANDOM_NUMBER_HERE&amp;n=a7a64d11' border='0' alt='' /></a>

Dua pemain yang langsung memberi dampak setelah masuk dari bangku cadangan di babak kedua itu adalah Raul Meireles dan Luis Suarez. Suarez lah yang memberi tekanan yang berujung pada gol bunuh diri Aaron Ramsey. Sementara itu Meireles berhasil memberi assist untuk gol sang striker asal Uruguay yang memastikan kemenangan pertama Liverpool musim ini.

Melihat hal tersebut, Dalglish mengatakan, "Itu adalah dua pergantian pemain yang sangat bagus. Kami sangat senang dengan kerja Andry Carroll dan Dirk Kuyt, tapi ketika Anda memiliki dua pemain dengan kualitas seperti itu di bangku cadangan, salah bila tak memberi mereka kesempatan."

"Saya rasa kami pantas mendapatkan sebuah gol. Itulah kenapa saya mengatakan bahwa pasukan ini lebih baik daripada tahun lalu. Ini adalah contoh luar biasa untuk menunjukkan seberapa tangguh pasukan ini."

Wenger: Van Persie Kapten Sempurna
Viriya Paramita | Aloysius Gonsaga | Sabtu, 20 Agustus 2011 | 21:45 WIB

AFP
Penyerang Arsenal, Robin van Persie.

KOMPAS.com - Pelatih Arsenal, Arsene Wenger, yakin dengan pilihannya menempatkan striker Robin van Persie sebagai kapten baru "The Gunners". Menurutnya bila musim ini van Persie bisa bebas dari cedera, ia akan menjadi kapten sempurna bagi tim muda Arsenal.


"Robin van Persie mencintai klub ini. Dia terikat dengan klub. Secara teknis dia adalah pemimpin di lapangan," ujar Wenger.

"Robin van Persie mengutarakan apa yang ada di dalam pikirannya kepada siapa saja tanpa perasaan yang buruk. Saya rasa itu adalah kualitas yang menarik dan dia adalah salah satu pemain yang bisa memimpin grup ini. Dia akan lebih vokal daripada Cesc (Fabregas, kapten sebelumnya). Mereka memiliki kepribadian yang berbeda."

Satu-satunya keraguan suporter adalah kemampuan Van Persie untuk tampil di lapangan sepanjang musim. Hal itu karena rekam jejak cedera pemain asal Belanda tersebut yang cukup buruk. Selama ini, ia kerap menghilang dari daftar pemain utama Arsenal karena serangkaian cedera yang datang menghampiri.

Wenger pun mengakui hal tersebut dan mengatakan, "Satu-satunya hal buruk tentang Robin dalam beberapa musim terakhir adalah masalah cederanya. Semoga, dia terlihat lebih nyaman saat ini dan jika dia bisa memiliki musim yang tangguh tanpa mengalami cedera, dia akan menjadi pemimpin yang sempurna. Aku yakin akan hal itu. Dia memiliki kelas dunia."

AVB: Chelsea Sempat Panik
Jonathan Pandapotan | Hery Prasetyo | Minggu, 21 Agustus 2011 | 05:05 WIB

Daylife
Pelatih Chelsea, Andre Villas-Boas.

LONDON, KOMPAS.com - Setelah pekan lalu bermain imbang 0-0 dengan Stoke City, Chelsea sempat cemas ketika melihat gawang mereka kebobolan lebih dulu saat menjamu West Bromwich Albion, Sabtu (20/8/2011). Meski akhirnya Chelsea menang 2-1, Manajer Villas-Boas meminta anak didiknya lebih tenang menghadapi tim-tim yang bermain tanpa beban.

Chelsea tertinggal akibat gol penyerang Shane Long pada menit keempat. Pada babak kedua, Villas-Boas berganti taktik, dari 4-3-3, menjadi 4-4-2 dan berhasil mendulang dua gol melalui Nicolas Anelka (53) dan Florent Malouda (83).

"Pada babak pertama, kami mengalami kecemasan karena kami membiarkan diri kebobolan begitu cepat dan kemudian kami tak bisa mengeluarkan kemampuan terbaik kami. Itu sangat dipengaruhi masalah mental, dibanding masalah lain," ujar Villas-Boas.

"Perubahan yang kami lakukan berkontribusi kecil pada hasil akhir. Pembicaraan kami saat turun minum menjadi kesempatan bagi para pemain melepaskan diri dari kecemasan."

"Publik cemas dan pemain juga cemas. Namun, (saat turun minum itu) kami masih masih punya waktu 45 menit di mana segalanya bisa terjadi dan itu terjadi."

"Sekali lagi, ketika Anda mencetak gol penyama kedudukan, itu berdampak besar secara emosional terhadap lawan. Dari situ, kami yakin dalam berusaha mencetak gol kedua."

"Untuk melewati musim dan menjuarai Premier League, kami perlu dukungan penuh dari semua orang. Setiap orang harus terlibat. Anda harus merasakan kehadiran publik, yang mendukung, bukan dari publik yang tidak mendukung. Namun, Anda membutuhkan (publik yang tidak mendukung)," tuturnya.

Dalglish: Liverpool Sudah Lebih Kuat
Tjatur Wiharyo | Minggu, 21 Agustus 2011 | 04:45 WIB

Daylife
Manajer Liverpool, Kenny Dalglish, bersorak gembira setelah timnya menang 2-0 atas Arsenal, Sabtu (20/8/2011).

LONDON, KOMPAS.com - Manajer Liverpool, Kenny Dalglish, menilai skuadnya sudah lebih baik dari musim lalu, setelah mengalahkan Arsenal 2-0, pada pertandingan Premier League, di Emirates, Sabtu (20/8/2011). Kemenangan itu tak lepas dari peran dua pemain pengganti, yaitu penyerang Luis Suarez dan gelandang Raul Meireles.


Gol pertama Liverpool merupakan hasil bunuh diri gelandang Aaron Ramsey. Gol bermula dari umpan Meireles kepada Suarez di dalam kotak penalti.

Dalam kawalan bek Ignasi Miguel, Suarez berusaha menjangkau bola kiriman Meireles. Bola berhasil dibuang Ignasi, namun mengenai Ramsey dan memantul masuk gawang Wojciech Szczesny.

Suarez mencetak gol kedua pada masa injury time. Gol bermula dari umpan Lucas kepada Meireles. Meireles yang berada dalam posisi menembak, malah mengirimkan bola kepada Suarez. Kali ini, Suarez bukan cuma mampu menguasai bola, melainkan juga meloloskannya ke dalam gawang tuan rumah.

Itu adalah pertama kalinya Liverpool menang di kandang Arsenal dalam kurun waktu lebih dari sepuluh tahun terakhir.

"Mereka adalah sepasang pemain pengganti yang bagus untuk dimainkan. Itu kenapa saya menyebut tim ini lebih baik dari musim lalu. Ini adalah contoh bagus untuk menunjukkan betapa kuatnya skuad ini," ujar Dalglish.

Arsenal Tak Bisa Disebut Buruk
Tjatur Wiharyo | Minggu, 21 Agustus 2011 | 03:36 WIB

Daylife
Salah satu kspresi Manajer Arsenal, Arsene Wenger, pada pertandingan Premier League melawan Liverpool, di Emirates, Sabtu (20/8/2011).

LONDON, KOMPAS.com
- Arsenal belum pernah menang sampai pekan kedua Premier League 2011-2012. Setelah bermain imbang 0-0 dengan Newcastle, mereka menyerah 0-2 saat menjamu Liverpool, Sabtu (20/8/2011).

Melawan Liverpool, Arsenal memulai laga tanpa delapan pemain utama, karena cedera dan skors. Ketka bek Laurent Koscielny cedera pada menit ke-15, mereka tak punya pemain pengganti selain bek berusia 18 tahun, Ignasi Miguel.

Selain itu, sejak menit ke-70, Arsenal juga bermain dengan sepuluh orang, akibat kartu kuning kedua, yang diterima gelandang Emmanuel Frimpong karena melanggar Lucas.

Arsenal kemudian tertinggal 0-1 akibat gol bunuh diri Aaron Ramsey pada menit ke-78 dan akhirnya kalah 0-2 setelah kebobolan oleh tembakan penyerang Luis Suarez pada masa injury time.

Menurut catatan Soccernet, selama 90 menit, Arsenal menguasai bola sebanyak 50 persen dan menciptakan tiga peluang emas dari 12 usaha. Adapun Liverpool melepaskan enam tembakan akurat dari 12 usaha.

"Kami kehilangan delapan pemain dan masih bermain dengan baik. Jadi, ini tidak sepenuhnya buruk dan suram. Kami hidup di tengah lingkungan di mana setiap kekalahan adalah aib dan gempa bumi. Kami kecewa kalah dalam pertandingan tadi. Namun, kami baru di awal musim," ujar Wenger.

Keadaan skuad Wenger belum akan sepenuhnya pulih saat melawan Manchester United (MU), pada pekan ketiga, 28 Agustus mendatang. Wenger punya kesempatan memperbaiki keadaan dengan membeli pemain, karena bursa transfer masih akan berlangsung sampai 31 Agustus.

"Sasarannya adalah memiliki tim dan pemain yang bagus. Anda bisa berbelanja dan masih memiliki tim yang buruk. Anda ingin suporter bahagia dan ketika Anda tidak menang, Anda bisa mengerti bahwa suporter tidak senang," lanjut Wenger.

"Untuk saat ini, hal penting bagi kami adalah untuk mengangkat moral pemain, karena mereka sangat kecewa hari ini. Kami perlu memberi mereka pujian atas sikap dan penampilan dalam pertandingan yang sangat kejam, mengingat bagaimana sampai menderita kekalahan," tambahnya.

Wolves Kuasai Klasemen
Ferril Dennys | Hery Prasetyo | Minggu, 21 Agustus 2011 | 22:05 WIB

Daylife
Penyerang Wolverhampton Wanderers, Kevin Doyle, merayakan golnya ke gawang Fulham dalam lanjutan Premier League, Minggu (21/8/2011).

WOLVERHAMPTON, KOMPAS.com - Wolverhampton Wanderers untuk sementara duduk di puncak klasemen Premier League setelah mengalahkan Fulham 2-0 di Stadion Molineux, Minggu (21/8/2011). Kemenangan ini membuat Wolves naik enam peringkat dari peringkat ketujuh dengan mengoleksi enam poin.

Kemenangan Wolves dibuka oleh go Kevin Doyle pada menit ke-42. Tendangan keras yang dilepaskan Doyle dengan kaki kiri tak mampu diantisipasi kiper Fulham, Mark Schwarzer.

Gol tersebut membuat Wolves semakin menggila. Tim yang dibesut Mick McCarthy tersebut kembali berhasil membobol gawang tamunya hanya berselang tiga menit kemudian, lewat aksi Matthew Jarvis. Akhirnya, Wolves berhasil menutup babak pertama dengan keunggulan 2-0.

McCarthy tampaknya cukup puas dengan permainan anak asuhnya. Dia tetap mempertahankan formasi timnya dan baru melakukan perubahan jelang laga usai. Keputusan McCarthy cukup tepat. Tim tuan rumah terlihat tetap konsisten melancarkan ancaman ke lini pertahanan tamunya.

Namun, Wolves terlihat tertekan pada menit-menit akhir. Bahkan, kiper Wayne Hennessey beberapa kali melakukan penyelamatan gemilang untuk menyelamatkan gawangnya dari ancaman yang dilepaskan oleh Fulham.

Tetap tidak ada satu pun gol yang bersarang ke gawang Wolves hingga laga usai. Meski begitu, kemenangan 2-0 sudah cukup berarti buat Wolves.

Susunan Pemain

Wolverhampton Wanderers: Wayne Hennessey; Christophe Berra, Roger Johnson, Stephen Ward, Richard Stearman; Jamie O'Hara, Karl Henry, Stephen Hunt, Matthew Jarvis; Steven Fletcher, Kevin Doyle
Fulham: Mark Schwarzer; Brede Hangeland, Philippe Senderos, John Arne Riise, Aaron Hughes; Dickson Etuhu (Steve Sidwell 45), Danny Murphy, Clint Dempsey, Damien Duff, Pajtim Kasami (Moussa Dembele 45), Andrew Johnson

Graham: Arsenal Agak Rapuh
Viriya Paramita | Tjatur Wiharyo | Minggu, 21 Agustus 2011 | 22:33 WIB

LONDON, KOMPAS.com
- Mantan manajer Arsenal, George Graham, mengatakan bahwa Arsene Wenger harus segera mendatangkan pemain dengan tipe permainan berbeda bila ingin kembali meraih sukses. Menurutnya, pemain yang Wenger miliki sekarang tak cukup tangguh untuk membawa "The Gunners" meraih kejayaan.

"Mereka terlihat agak rapuh. Setiap orang tahu bahwa Fabregas pergi. Saya tak percaya mereka belum mendapatkan penggantinya saat ini. Mereka butuh pemain-pemain berpengalaman untuk membantu para pemain muda luar biasa yang mereka miliki," ujar Graham

Dahulu, Arsenal asuhan Wenger pernah begitu mendominasi di Liga Primer Inggris. Pada 2003/2004 bahkan Arsenal sempat menjuarai liga tanpa menelan satu pun kekalahan. Graham menganggap pasukan Wenger saat ini tak setangguh tim mereka saat itu yang memiliki Patrick Vieira dan Thierry Henry di dalamnya.

"Ketika menjuarai liga tanpa pernah kalah, tim saat itu memiliki segalanya: teknik, kekuatan, fisik, pemain-pemain bermental hebat, dan segalanya yang Anda inginkan dalam sebuah tim sepak bola," ujar Graham.

"Mereka berubah dari tim seperti itu menjadi sebuah tiruan dari tim Barcelona, yaitu pemain-pemain mungil, sangat dinamis dan penuh teknik. Namun, dalam sepak bola Inggris, Anda butuh lebih dari itu. Anda butuh kekuatan dan pemain-pemain dengan fisik tangguh," lanjutnya.

Wenger saat ini punya cukup uang belanja, dari hasil transfer Fabregas ke Barcelona. Namun, Graham menganggap sudah agak terlambat bagi Arsenal untuk memburu para pemain baru. Selain karena sejumlah pemain potensial sudah dibeli kompetitor, juga karena bursa transfer akan hanya akan berlangsung sampai 31 Agustus mendatang.

"Uang telah masuk (ke kas Arsenal) tapi sepertinya mereka terlambat," tambah Graham.

Graham sempat membela Arsenal sebagai pemain dan juga pelatih. Ia menduduki jabatan pelatih "The Gunners" dari tahun 1986-1995. Selama sembilan tahun, ia berhasil mengantar Arsenal menjuarai Liga Inggris dan Piala Liga dua kali, serta masing-masing satu kali Piala FA dan Piala Winner. (BBC)

Sikat Bolton, City Kembali Memimpin
Wirawan Kusuma | Hery Prasetyo | Minggu, 21 Agustus 2011 | 23:56 WIB

AFP/ANDREW YATES
Striker Manchester City, Edin Dzeko (kiri), berhasil melepaskan tendangan, meski dikawal defender Bolton Wanderers. Tendangannya menghasilkan gol dan City memenangkan pertandingan 3-2 dalam lanjutan Premier League, Minggu (21/8/2011).

BOLTON, KOMPAS.com - Manchester City kembali meraup poin sempurna di Premier League, setelah menang tipis 3-2 atas Bolton Wanderes, Minggu (21/8/2011).

Berkat kemenangan ini, City berhasil menggeser posisi Wolverhampton Wanderes dari puncak klasemen. Dengan nilai sama, 6 poin, City unggul selisih gol atas Wolverhampton.

Dalam laga ini, Manajer Roberto Mancini menurunkan Sergio Aguero sejak awal. Penampilan ciamik Aguero saat melawan Swansea City, akhir pekan lalu, diharapkan bisa kembali muncul dalam laga ini.

Langsung berinisiatif menyerang, City justru terancam lebih dulu. Tendangan bebas dari Chris Eagles pada menit ke-4 memaksa kiper Joe Hart bekerja keras untuk menyelamatkan gawangnya.

City balik mengancam pada menit ke-15. Umpan silang dari Aleksandr Kolarov dari sisi kiri berhasil disontek oleh James Milner. Tapi, Jussi Jaaskelainen berhasil menghalau bola untuk masuk ke dalam gawangnya.

Aguero punya kesempatan emas untuk mencetak gol pertama City. Edin Dzeko yang berhasil merangsek masuk ke dalam kotak penalti berhasil melepaskan umpan matang kepada Aguero yang tengah berdiri bebas. Aguero pun langsung melepaskan tendangan first time. Sayang, bola masih meleset tipis di atas mistar gawang Bolton.

City akhirnya unggul di menit ke-26 berkat Silva. Dari luar kotak penalti, pemain asal Spanyol ini menendang bola dengan kaki kirinya. Jaaskelainen yang sebenarnya bisa memblok bola gagal menyelamatkan gawangnya dari kebobolan.

Aguero mendapat peluang kedua untuk mencetak gol. Tapi, lagi-lagi peluang tersebut gagal dikonversikan menjadi gol setelah tandukannya masih melenceng di sisi kanan gawang Jaaskelainen.

Tim tamu terus menekan. Hasilnya, di menit ke-38, Gareth Barry berhasil menambah keunggulan timnya. Bola hasil tendangan keras kaki kiri Barry dari luar kotak penalti tak mampu dihadang oleh Jaaskelainen.

Hanya berselang dua menit, Bolton mampu memperkecil ketertinggalan. Umpan silang Martin Petrov dari sisi kiri disambar tendangan first time oleh Ivan Klasnic. Bola pun meluncur mulus ke dalam gawang melewati celah kedua kaki Hart.

Babak kedua baru berjalan dua menit, City sudah berhasil menjebol gawang Bolton. Dzeko, yang berhasil merebut bola dari Zat Knight, menundukkan Jaaskelainen dengan tendangan kaki kanannya dari dalam kotak penalti.

Unggul 3-1 tak membuat City mengendurkan serangan. Malah, pasukan Roberto Mancini ini makin gencar menekan pertahanan lawan. "The Citizens" bahkan nyaris mencetak gol lewat James Milner, Kolarov, dan Richards. Sayang, peluang tersebut belum berhasil menambah keunggulan.

Justu Bolton yang berhasil mempersempit jarak di menit ke-63. Diawali tendangan bebas, Kevin Davies berhasil memenangi duel udara dengan Joleon Lescott. Tandukan Davies membuat bola masuk ke dalam gawang melalui sudut kiri gawang Hart.

Gol ini sempat membuat semangat pasukan Owen Coyle kembali bangkit dan balik menekan pertahanan tim tamu. Tapi, jelang pertandingan berakhir, City kembali mengambil alih. Sayang, meski berusaha untuk mencetak gol tambahan, kedua tim gagal mengubah kedudukan yang bertahan hingga akhir pertandingan.

Susunan pemain

Bolton: Jussi Jaaskelainen, Zat Knight, Gary Cahill, Paul Robinson, Gretar Rafn Steinsson, Fabrice Muamba (Mark Davies 60), Nigel Reo-Coker, Martin Petrov, Chris Eagles (Darren Pratley 78), Ivan Klasnic, Kevin Davies

Man-City: Joe Hart, Joleon Lescott, Vincent Kompany, Aleksandar Kolarov, Micah Richards, Gareth Barry, James Milner, Yaya Toure, David Silva (Pablo Zabaleta 89), Edin Dzeko (Adam Johnson 80), Sergio Aguero (Carlos Tevez 68)

Silva Senang Jadi Bintang Pertandingan
Wirawan Kusuma | Hery Prasetyo | Senin, 22 Agustus 2011 | 06:38 WIB

Daylife
Selebrasi gelandang Manchester City, David Silva, usai membobol Bolton Wanderers, Minggu (21/8/2011).

BOLTON, KOMPAS.com — Gelandang Manchester City, David Silva, senang bisa mencetak satu gol dan meraih gelar Man of the Match saat timnya menang 3-2 atas Bolton Wanderes pada laga lanjutan Premier League, Minggu (21/8/2011).

Dalam laga itu, Silva bermain gemilang. Ia mampu mengobrak-abrik pertahanan Bolton dan berhasil mencetak gol pertama yang akhirnya membangkitkan semangat tim. Gol tersebut adalah yang kedua setelah pada pekan lalu ia juga mencetak gol kala City menang 4-0 lawan Swansea City.

"Aku senang dengan dua pertandingan terakhir dan berterima kasih (bisa jadi Man of the Match) dalam dua laga tersebut. Namun, semua ini untuk tim," katanya.

Berkat kemenangan tersebut, City berhasil menggeser posisi Wolverhampton Wanderes dari puncak klasemen. Dengan nilai sama, 6 poin, City unggul selisih gol atas Wolverhampton. (GL)

City Menang, Mancini Kecewa
Tjatur Wiharyo | Senin, 22 Agustus 2011 | 11:20 WIB

Daylife
Manajer Manchester City, Roberto Mancini.

MANCHESTER, KOMPAS.com - Meski timnya menang atas Bolton dan dengan begitu menguasai klasemen Premier League sementara, Manajer Manchester City mengaku tidak puas, karena Bolton mampu mencetak dua gol.

City sempat unggul 2-0 melalui David Silva (26) dan Gareth Barry (37). Bolton memperkecil ketinggalan lewat gol Ivan Klasnic pada menit ke-39, tetapi kembali tertinggal dua gol akibat gol Edin Dzeko pada menit ke-47.

Keadaan itu tak membuat Bolton menyerah dan berhasil memperkecil ketinggalan menjadi 2-3 berkat gol Kevin Davies pada menit ke-63. Meski akhirnya gagal mengejar ketinggalan, Bolton juga mampu membuat serangan City tak membuahkan gol sampai akhir pertandingan.

"Saya tak percaya kami mengalami masalah sampai menit terakhir. Kami mendominasi pertandingan. Kami tak boleh kemasukan dua gol seperti itu. Kami harus lebih fokus. Gol pertama dan kedua (Bolton) setipe. Kami tak boleh kemasukan gol seperti itu, jika ingin menjuarai Premier League. Kami kehilangan bola dan tidak menjaga lawan dengan baik baik untuk gol pertama maupun kedua (Bolton)," ujar Mancini.

Pertandingan melawan Bolton adalah pertandingan kedua City di Premier League musim ini. Pada laga pertama, mereka menang 4-0 atas Swansea City.

Barry Puji Penampilan Apik Silva
Viriya Paramita | Aloysius Gonsaga | Senin, 22 Agustus 2011 | 16:27 WIB

AFP
Gelandang Manchester City, David Silva (kanan).

KOMPAS.com
- Gelandang Manchester City, Gareth Barry, memuji penampilan yang ditunjukkan pengatur serangan timnya, David Silva, saat berhasil menundukkan Bolton dengan skor 3-2 pada Minggu (21/8/2011). Barry mengatakan bahwa Silva berhasil melanjutkan performa gemilang yang telah ia tunjukkan sejak musim lalu.

Pada pertandingan yang berlangsung di Reebok Stadium tersebut, Silva memang berhasil bermain apik dan mendominasi lini tengah City. Ia bahkan membuka keunggulan dengan golnya di menit 26. Ketika akhirnya diganti pada penghujung babak kedua, para penonton pun mengiringinya dengan tepuk tangan pertanda apresiasi positif.

Melihat hal tersebut, Barry mengatakan, "Silva telah memulai musim dengan baik. Dia bermain fantastis bagi kami tahun lalu dan telah kembali fantastis pada dua laga awal kami tahun ini."

"Manajer mengatakan pada minggu ini bahwa kami butuh mencetak 10 atau 15 gol lebih banyak daripada musim lalu dan kami telah memulai dengan baik, dengan mencetak tujuh gol dari dua pertandingan. Tapi saat ini kami harus terus melanjutkan hal tersebut."

Barry: Bolton Buat Kami Kesulitan
Viriya Paramita | Aloysius Gonsaga | Senin, 22 Agustus 2011 | 16:34 WIB

AFP
Gelandang Manchester City, Gareth Barry

KOMPAS.com - Gelandang Manchester City, Gareth Barry, mengungkapkan kelegaannya bisa memenangkan pertandingan melawan Bolton Wanderers semalam dan sukses meraih tiga poin. Hal itu karena perlawanan alot yang dilakukan oleh para pemain Bolton, terutama kapten mereka, Kevin Davies.

Pada laga lanjutan Liga Primer Inggris pekan kedua, Minggu (21/8/11), City sukses menghajar Bolton dengan skor 3-2. Kemenangan itu tak didapat dengan mudah karena tim asuhan Owen Coyle itu sempat dua kali memperkecil ketertinggalan dan memberikan ancaman nyata ke gawang City yang dikawal Joe Hart.

Barry pun mengatakan bahwa ia telah memperkirakan perlawanan keras yang ditunjukkan oleh Bolton. "Kami tahu pertandingan seperti apa yang akan kami hadapi. Kevin Davies membuat kami kesulitan dan dia sulit untuk dijaga. Tapi untungnya, kami mendapatkan tiga poin dan kami sangat gembira akan hal itu," ujar mantan pemain Aston Villa tersebut.

Wenger Sebut Pemain Mudanya Naif
Viriya Paramita | Aloysius Gonsaga | Senin, 22 Agustus 2011 | 16:52 WIB

KOMPAS.com
— Pelatih Arsenal, Arsene Wenger, mengatakan bahwa timnya bersikap naif saat takluk 0-2 dari Liverpool di kandang sendiri. Hal itu bisa jadi disebabkan usia muda para pemain serta kurangnya pengalaman mereka bermain di kompetisi level tertinggi sepak bola Inggris tersebut.

Pada pertandingan tersebut, Wenger menurunkan 14 pemain yang memiliki rata-rata usia 23 tahun. Dua di antaranya baru saja melakukan debut bermain di Liga Primer Inggris, sedangkan dua lainnya baru melakoni pertandingan keduanya.

Faktor usia ini pun diakui Wenger sebagai salah satu alasan kekalahan timnya. Ia berujar, "Kami memang (memiliki pemain) berusia muda. Kami juga terlihat sedikit naif dalam beberapa situasi. Tapi, kami telah menunjukkan semangat hebat dan kami hanya tidak beruntung. Saya tidak merasa bahwa kami pantas menelan kekalahan."

Wenger pun menegaskan kembali bahwa ia hanya akan membeli pemain yang dirasa tepat untuk kebutuhan tim. Menurutnya, para pemain baru yang telah didatangkan pada bursa transfer kali ini juga akan segera membuktikan diri dan menunjukkan kualitasnya untuk membantu tim.

"Kami akan melakukan pembelian. Orang-orang menganggap saya keras kepala. Saya tidak keras kepala. Saya hanya ingin melakukan yang terbaik bagi tim dan membeli pemain yang tepat. Jika saya telah menunjukkan sesuatu dalam 15 tahun terakhir, itu adalah bahwa saya telah mendatangkan pemain-pemain bagus ke sini," ujar Wenger.

"Kami akan mendatangkan para pemain berpengalaman juga. Orang-orang mengatakan agar saya segera melakukan pembelian, tapi masalahnya adalah untuk membeli pemain tepat yang mana sulit untuk dilakukan. Kami telah membeli beberapa pemain—Gervinho, Chamberlain, Jenkinson, Miyaichi—dan Anda akan melihat selama musim yang berjalan bahwa mereka memiliki kualitas tinggi."

Carragher Tolak Remehkan Arsenal
Viriya Paramita | Aloysius Gonsaga | Senin, 22 Agustus 2011 | 16:48 WIB

AFP
Bek Liverpool, Jamie Carragher.

KOMPAS.com - Bek Liverpool, Jamie Carragher, mengatakan bahwa dia tak akan mencoret Arsenal dari nama-nama para pesaing yang akan berebut gelar juara Liga Primer Inggris musim ini. Menurutnya, Arsenal masih memiliki syarat-syarat yang dibutuhkan untuk meraih kejayaan.

Arsenal baru saja ditinggalkan kaptennya, Cesc Fabregas, ke Barcelona beberapa hari lalu. Selain itu, bek sayap Gael Clichy pun telah hijrah ke Manchester City dan pengatur serangan Samir Nasri dikabarkan akan segera mengikuti jejaknya. Oleh karena itu, banyak pihak yang mendiskreditkan peluang Arsenal menjuarai Liga Primer Inggris musim ini.

Apalagi, tim asuhan Arsene Wenger itu baru saja menelan kekalahan 0-2 dari Liverpool di kandangnya sendiri dua hari lalu. Hal ini jelas menjadi sinyal buruk bagi kubu "The Gunners" yang telah mengalami puasa gelar selama enam musim terakhir. Walau begitu, Carragher menolak anggapan yang meremehkan peluang Arsenal untuk berjaya musim ini.

"Aku tak akan mencoret Arsenal (dari perebutan gelar juara). Aku tak merasa mereka telah kehabisan tenaga. Jika setiap pemain Arsenal berada dalam kondisi bugar, mereka tetap merupakan tim hebat. Musim lalu, dengan 10 pertandingan tersisa, mereka merupakan penantang serius bagi Manchester United," ujar Carragher.

Bek berusia 33 tahun itu juga yakin bahwa Wenger akan melakukan sesuatu untuk kembali memperkuat timnya, walau para pemain bintang pergi meninggalkan Emirates Stadium di musim panas ini. "Mereka memiliki manajer hebat, stadion luar biasa, klub besar dan dia (Wenger) akan melakukan sesuatu dalam 10 hari ke depan bila Nasri benar-benar pergi," pungkas Carragher.

Welbeck Pimpin MU Hajar "Spurs"
Ferril Dennys | Tjatur Wiharyo | Selasa, 23 Agustus 2011 | 03:55 WIB

Daylife
Penyerang Manchester United, Danny Welbeck, merayakan golnya ke gawang Tottenham Hotspur, dalam lanjutan Premier League, di Old Trafford, Senin (22/8/2011).

MANCHESTER, KOMPAS.com - Penyerang Manchester United, Danny Welbeck, menciptakan gol dan asisst yang membuat timnya menang 3-0 atas Tottenham Hotspur dalam lanjutan Premier League di Old Trafford, Senin atau Selasa (23/8/2011) dini hari WIB.

Kedua tim tampil dengan permainan cepat semenjak menit-menit awal. "Setan Merah" lebih dulu melepaskan ancaman lewat tembakan keras Tom Cleverley yang dilepaskan dari luar kotak penalti. Sayang tembakan Cleverley masih bisa diantisipasi oleh Brad Friedel.

"Spurs" membalasnya pada menit ke-20. Gareth Bale berhasil melakukan tusukan ke dalam kotak penalti dan melepaskan tembakan keras. Namun tembakan Bale dengan mudahnya diantisipasi oleh David de Gea.

Tak ingin memberi kesempatan lawannya memgembangkan permainan, MU kembali menekan. Pada menit ke-27, Ashley Young nyaris menjebol gawang "Spurs" dengan memanfaatkan umpan Rooney. Sial bagi MU, tandukan Young masih melebar.

Tidak peduli dengan kegagalan itu, Wayne Rooney dan kawan-kawan masih terlihat konsisten dalam melepaskan ancaman. Beberapa kali, Friedel harus jatuh bangun mengamankan gawangnya.

Sementara "Spurs" sesekali melepaskan ancaman yang cukup mematikan. Pada menit ke-42, misalnya, kerjasama yang baik antara Bale dan Van der Vaart nyaris membuahkan hasil. Namun, tembakan Van der Vaart masih bisa diamankan oleh De Gea.

Seperti pada babak pertama, kedua tim kembali memeragakan tempo permainan cepat. MU bahkan seperti menggila setelah berhasil menyerangkan tiga gol pada babak ini. Penampilan Welbeck pun layak mendapatkan ancungan jempol. Dia menciptakan satu gol dan satu assit yang membawa MU memang.

Ancaman pertama dari MU dilepaskan Youn lewat sepakan keras yang dilepaskannya saat laga baru bergulir dua menit. Namun, tembakan Young masih bisa digagalkan oleh Friedel. Friedel kembali membuat penyelamatan gemilang saat dia berhasil menggagalkan dua tembakan beruntun yang dilepaskan oleh Anderson dan Rooney.

Fiedel akhirnya menyerah pada menit ke-61. Dia gagal menghalau tandukan Welbeck usai memaksimalkan umpan silang yang dilepaskan Cleverley.

Berselang empat menit kemudian, tendangan bebas yang dieksekusi Rooney hampir saja bersarang di gawang "Spurs". Namun lagi-lagi, Friedel berhasil menepis bola tembakan Rooney yang mengarah ke sisi kanan.

MU tak terlihat mengendurkan tekananya meskipun telah unggul 1-0. Mereka terus meneror gawang Friedel. Bagaimana tidak, tendangan salto Welbeck nyaris membuahkan hasil pada menit ke-67. Namun, Friedel masih sigap dalam membaca arah bola.

Meskipun beberapa peluangnya gagal, MU tanpa lelah terus melepaskan ancaman. Praktis, "Spurs" tak diberi kesempatan untuk mengembangkan permainan. Setiap pemain "Spurs" mendapatkan bola, pemain MU dengan mencuri bola dan menyusun serangan balik yang mematikan.

Hal itu terbukti saat Anderson mencetak gol pada menit ke-67. Gol berawal dari penetrasi Young di sektor kiri. Ia kemudian mengirimkan umpan kepada Rooney. Tak berlama-lama memegang bola, Rooney mengirimkan umpan pendek kepada Anderson berada di depan kotak penalti.

Dengan cepat, Anderson menuruskan bola kepada Welbeck yang berada di kotak penalti. Mendapatkan pengawalan ketat, Welbeck mengembalikan bola kepada Anderson dengan tumitnya. Tanpa ampun, Anderson melepaskan tembakan keras dan gol.

Unggul 2-0, Fergie melakukan perubahan, Dia memasukkan Javier Hernandez, Park Ji-Sung, dan Ryan Giggs untuk menggantikan Welbeck, Cleverly, dan Young pada menit ke-82. Strategi Fergie sangat brialian. Giggs yang baru tampil beberapa saat menjadi aktor di balik terciptanya gol Rooney pada menit ke-87. Gol Rooney ini pun sekaligus memateraikan kemenangan MU 3-0. Susunan Pemain Manchester United: David De Gea; Jonathan Evans, Phil Jones, Patrice Evra, Chris Smalling; Anderson, Tom Cleverley (Ryan Giggs 82), Ashley Young (Ji-Sung 82), Nani; Wayne Rooney, Danny Welbeck (Hernandez 82)

Tottenham Hotspur: Brad Friedel; Younes Kaboul, Michael Dawson, Benoit Assou-Ekotto, Kyle Walker; Jake Livermore, Niko Kranjcar (Pavlyuchenko 74), Gareth Bale, Aaron Lennon, Jermain Defoe, Rafael Van der Vaart

Apa Rahasia Kehebatan Welbeck?
Ferril Dennys | Tjatur Wiharyo | Selasa, 23 Agustus 2011 | 05:39 WIB

Daylife
Penyerang Manchester United, Danny Welbeck.

MANCHESTER, KOMPAS.com -
Penyerang Manchester United, Danny Welbeck, tampil gemilang saat melawan Tottenham Hotspur, Senin (22/8/2011). Penyerang muda asal Inggris itu mencetak satu gol dan satu assist yang membuat "Setan Merah" meraih kemenangan 3-0. Lalu apa rahasia dari kehebatan Welbeck?

"Pada babak pertama, dia tidak bermain sebagai penyerang tengah. Dia lebih banyak bermain di lini tengah. Dia serta Wayne Rooney," jelas Pelatih Sir Alex Ferguson.

"Kami menekankan kepadanya bahwa kami ingin dia berada di depan. Kami membutuhkan seseorang yang bisa menusuk dan itu berjalan dengan baik," sambung pelatih asal Skotlandia itu.

Welbeck memang baru unjuk gigi pada babak kedua setelah kedua tim bermain imbang tanpa gol pada babak pertama. Dia menciptakan gol pembuka pada menit ke-61. Memanfaatkan umpan silang Tom Cleverly, Welbeck menanduk bola tanpa mampu diantisipasi oleh Brad Friedel.

Hanya dalam tempo enam menit, Welbeck membidani terciptanya gol Anderson. Di dalam kotak penalti, Welbeck mengirim umpan dengan tumitnya meskipun mendapatkan pengawalan ketat lawan. Anderson langsung menyambar bola dengan sepakan keras dan gol.

"Dia selalu memiliki kemampuan yang luar biasa. Ketika kami meminjamkannya ke Sunderland, pada waktu itu-lah dia menjadi pemain matang. Dia memiliki masa depan luar biasa," pungkas Fergie.(SKY)

Welbeck: Sir Alex Pintar
Wirawan Kusuma | Tjatur Wiharyo | Selasa, 23 Agustus 2011 | 05:43 WIB

MANCHESTER, KOMPAS.com
- Striker belia Manchester United (MU), Danny Welbeck, memuji kemampuan sang manajer, Sir Alex Ferguson, dalam meracik pemain ketika timnya menang 3-0 atas Tottenham Hotspur, Senin atau Selasa (23/8/2011).

Dalam pertandingan tersebut, Ferguson menurunkan perpaduan pemain muda dengan pemain senior dalam laga ini. Tercatat, hanya Ashley Young, Anderson, Patrice Evra, Wayne Rooney, dan Luis Nani yang punya pengalaman memadai. Selebihnya, pemain yang masih kurang jam terbang. Salah satunya Welbeck.

Meski tampil dengan mayoritas pemain muda, "The Red Devils" tetap mampu menundukkan Tottenham dan Welbeck menjadi bintang setelah mencetak gol pertama yang membangkitkan semangat para rekan-rekannya.

"Aku pikir ini menunjukkan bagaimana baiknya sang manajer dalam mengombinasikan pemain. Sekali Anda berada di starting XI, Anda harus bekerja keras untuk menpertahankan tempat Anda," kata Welbeck kepada Sky Sports.

Welbeck kemudian mengungkapkan kebahagiaanya bisa mempersembahkan kemenangan. Baginya, kemenangan ini sangat penting untuk menjaga timnya untuk tetap bersaing di papan atas.

"Setiap poin sangat vital. Kami butuh banyak poin untuk terus melangkah," ujarnya.

Fergie: Pemain Muda MU Sangat Fantastis
Ferril Dennys | Tjatur Wiharyo | Selasa, 23 Agustus 2011 | 06:23 WIB

Daylife
Pelatih Manchester United, Sir Alex Ferguson.

MANCHESTER, KOMPAS.com — Pelatih Manchester United, Sir Alex Ferguson, mengaku puas dengan penampilan anak asuhnya saat membungkam Tottenham Hotspur 3-0 dalam lanjutan Premier League, Senin (22/8/2011).

MU sempat dipaksa bermain imbang tanpa gol pada babak pertama meskipun Wayne Rooney dan kawan-kawan memiliki sejumlah peluang. "Setan Merah" akhirnya mampu bangkit dan berhasil menyarangkan tiga gol ke gawang "Spurs" pada babak kedua.

Gol pembuka diciptakan Danny Welbeck yang berhasil memaksimalkan umpan silang Tom Cleverley pada menit ke-61. Hanya dalam tempo enam menit, Welbeck menciptakan asis atas gol yang diciptakan Anderson. Sementara gol ketiga diciptakan Wayne Rooney.

Ferguson berpendapat, timnya tampil lebih baik pada babak kedua daripada babak pertama. "Benar bahwa pada babak kedua kami benar-benar fantastis. Saya pikir pertandingan tadi merupakan permainan yang sangat cepat pada babak pertama. Tottenham banyak menguasai posisi. Pada babak kedua, kami bermain lepas dan tampil fantastis."

Fergie juga menyatakan puas dengan penampilan pemain-pemain muda pada pertandingan tersebut. Fergie menurunkan tujuh pemain muda yang memiliki usia 23 tahun ke bawah sebagai starter. Mereka adalah David De Gea (20 tahun), Phil Jones (19), Chris Smalling (21), Jonny Evans (23), Tom Cleverley (22), Anderson (23), dan Danny Welbeck (20).

"Saya senang. Hal itu seperti memberitahu Anda bahwa kami sangat memercayai pemain muda. Terlebih ketika Anda melihat kemampuan yang mereka punya. Tim ini memiliki kemampuan fantastis," ujarnya. (SKY)

Welbeck Tinggalkan Ferguson dalam Dilema
Ferril Dennys | Tjatur Wiharyo | Selasa, 23 Agustus 2011 | 07:23 WIB

Daylife
Manajer Manchester United, Alex Ferguson.

MANCHESTER, KOMPAS.com -
Penampilan gemilang penyerang Manchester United, Danny Welbeck, saat mengalahkan Tottenham Hostpur 3-0 meninggalkan pelatih Sir Alex Ferguson dalam dilema, karena ini ada semakin banyak pemain yang siap dipilih mendampingi Wayne Rooney mengisi lini serang. MU memiliki enam penyerang. Mereka adalah Rooney, Welbeck, Hernandez, Michael Owen, Dimitar Berbatov, dan Federico Macheda. Dalam dua pertandingan terakhir di Premier League, Fergie lebih memilih menurunkan Welbeck sebagai starter untuk mendampingi Rooney. Welbeck diplot sebagai pengganti Hernandez yang absen karena gegar otak. Welbeck pun tidak menyia-nyiakan kesempatan yang diberikan Fergie. Penyerang muda asal Inggris itu tampil gemilang dengan mencetak satu gol dan satu assist dalam pertandingan besar melawan Tottenham.

Welbeck pun membuat Fergie dihadapkan pada persoalan pelik. Fergie mengaku bingung memilih pendamping Rooney. Apalagi, Hernandez telah pulih saat ini. "Yang tidak menyenangkan bagi saya kini adalah kembali Hernandez. Apa yang harus saya lakukan? Hal ini akan menjadi masalah bagi saya," aku Fergie.

England - Premier League
August 20

FTSunderland0 - 1Newcastle U.

FTArsenal0 - 2Liverpool

FTAston Villa3 - 1Blackburn R.

FTEverton0 - 1Queens Park R.

FTSwansea C.0 - 0Wigan Athletic

FTChelsea2 - 1West Bromwich A.

August 21

FTNorwich C.1 - 1Stoke C.

FTWolverhampton W.2 - 0Fulham

FTBolton W.2 - 3Manchester C.

August 22

FTManchester U.3 - 0Tottenham H.



England - League Championship
August 20

FTBrighton & Hove A.2 - 2Blackpool

FTBristol C.0 - 0Portsmouth

FTBurnley1 - 1Cardiff C.

FTCoventry C.0 - 0Watford

FTDerby County3 - 0Doncaster R.

FTHull C.0 - 1Crystal Palace

FTNottingham F.2 - 2Leicester C.

FTReading1 - 2Barnsley

FTSouthampton1 - 0Millwall

FTPeterborough U.7 - 1Ipswich T.

August 21

FTWest Ham U.2 - 2Leeds U.

FTMiddlesbrough3 - 1Birmingham C.



England - League One
August 20

FTBrentford5 - 0Leyton Orient

FTCarlisle U.2 - 1Bournemouth

FTCharlton Athletic2 - 2Scunthorpe U.

FTHuddersfield T.3 - 2Colchester U.

FTMilton Keynes Dons6 - 2Chesterfield

FTOldham Athletic2 - 0Rochdale

FTPreston North End1 - 0Exeter C.

FTSheffield W.2 - 1Notts County

FTStevenage2 - 2Hartlepool U.

FTTranmere R.1 - 1Sheffield U.

FTWalsall1 - 1Yeovil

FTWycombe W.0 - 2Bury



England - League Two
August 20

FTAFC Wimbledon1 - 1Hereford U.

FTBradford C.0 - 1Dagenham & R'bridge

FTGillingham3 - 0Plymouth Argyle

FTMacclesfield T.0 - 0Bristol R.

FTMorecambe2 - 0Aldershot T.

FTNorthampton T.2 - 3Cheltenham

FTPort Vale4 - 1Accrington

FTRotherham U.2 - 2Barnet

FTShrewsbury T.2 - 0Crewe Alexandra

FTSouthend U.0 - 1Burton

FTTorquay U.1 - 3Crawley

August 21

FTSwindon T.1 - 2Oxford U.